|
www.kinamariz.com
Pocket Watch -Image Source by Google Image-
|
|
#SakinahMenulis-Puisi di bawah ini telah terbit di Koran Analisa Edisi Minggu, Kolom Rebana 2011
ada sembilu meraba jantung
malam ganti pandang kian malang
dan gerimis yang berguguran di jendela kamar
gumpalkan debu lembab warna abu-abu
suaranya mengalir deras tapi jejaknya samar-samar
seperti sesuatu yang sekarang ini mendiami tanah leluhurku
mereka bercerita tentang zaman tua
yang didiami orang-orang muda paras dan jiwanya
hatinya berlemak dan bibirnya rapuh
kata-kata berlompatan, tapi tak berbekas
tangan bergenggam mesra, kaki pijak-memijak
yang didiami orang-orang muda darah juga imannya
dentang jam membikin rusuh. bayi-bayi jadi terjaga dari laparnya dan
malam mencengkram celana dalam lebih kencang. dentang jam meringkik seperti
gulungan berkas-berkas lembab di laci-laci gedung baru yang diminta renovasi.
ingatkan hari-hari yang dikelilingi keluhan dan nafas panjang para pedagang
juga makian tukang becak.
dentang jam itu mengiringi prosesi kematian kami. dengungnya berceceran
di jalan dan selokan. hadirkan bayangan lelaki yang tiba-tiba hilang, saat
bertengkar dengan kiriman buku-buku kemarin.
renungan yang jauh, jatuh di gelombang hari selalu berulang
sesaat taman di kotaku menjelma monster lapar yang liurnya menetes-netes
anak-anak bermain di genangan samar cahaya matahari
memantul di onggokan sampah
juga dengung anopheles dan lalat hijau
menjenguk angka-angka yang tersangkut di kalender meja
sesuatu akan mengenalimu dari keriput dan bulumata palsu
waktu menghimpit masa lalu
biarkan takdir untuk tumbuh-merekah
pada lembar kalender yang duduk setia di meja
|
|
www.kinamariz.com
Saya di Gedung Teater Taman Ismail Marzuki 2010, saat pertama kalinya travelling sendiri
|
Ditulis Oleh : Sakinah Annisa Mariz
No comments
Mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Terima kasih.