Cegah Kanker Serviks dengan Imunisasi HPV untuk Anak Perempuan, Ada Vaksin Gratis dari Pemerintah di BIAS 2024

 
#SakinahMenulis-Fakta terbaru tentang kasus kanker serviks di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, dicatat oleh Globocan pada 2021, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia. Dimana kasus ini menjadi penyebab kematian tertinggi nomor dua di negara kita. Miris sekali ya, padahal menurut Para Ahli kanker serviks atau kanker leher rahim adalah satu-satunya penyakit kanker yang bisa dicegah. Beda dengan penyakit kanker yang lain yang tak ada penangkalnya, ini malah sudah ada penangkalnya, lho kenapa bisa masih tinggi penyebarannya? Sedih!

Menyoroti soal ini, saya beberapa waktu lalu mengikuti Kelas Jurnalis 3.0 yang membahas tema tentang program BIAS 2024, "Langkah Kecil Berdampak Besar, Lindungi Anak Perempuan dari Kanker Serviks". Kegiatan berupa seminar ini digelar di Ballroom 1, Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, pada Rabu (24/07/2024).
 
Dalam kegiatan yang digelar secara hybrid (daring dan luring) ini, hadir 5 Narasumber :
1. Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine, MKM
2. Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou.
3. Dokter Spesialis Anak, Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis, Prof. dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, MKed (Ped), SpA(K), Ph.D (CTM)
4. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Drs. Basarin Yunus Tanjung, M.Si.
5. Country Medical Lead MSD Indonesia, dr. Mellisa Handoko Wiyono.
 
Foto Bersama Para Narasumber - Doc. Panitia

Dijelaskan oleh dr. Prima Yosephine, MKM menyampaikan, kasus kanker serviks ini penyebab kematian tertinggi nomor dua dan salah satu beban pembiayaan kesehatan terbesar di negara kita. "Walaupun memiliki risiko kematian yang tinggi, nyatanya kanker leher rahim ini bisa dicegah, salah satunya melalui imunisasi. Karena itu, harus ada partisipasi yang tinggi dari masyarakat khususnya para orangtua agar semua anak-anak di usia sasaran tersebut bisa mendapatkan imunisasi HPV. Hal ini supaya target yang telah ditetapkan bisa dicapai," ujarnya melalui Zoom Meeting kapada para peserta seminar.
 
 
Dihadapan para awak media, komunitas (orangtua, guru, dan nakes), dr. Prima menyebutkan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar memahami manfaat dan urgensi imunisasi HPV. "Kami percaya, melalui upaya kolaboratif yang melibatkan banyak pihak, kita bisa meningkatkan cakupan imunisasi HPV yang tinggi dan merata bagi seluruh anak-anak kita. Sehingga anak-anak bisa mencapai masa depan yang cerah dan siap menjadi generasi pembangunan bangsa. Di kesempatan ini, saya juga menyampaikan terima kasih kepada MSD Indonesia yang telah memfasilitasi acara penting ini," sambungnya.
 
 
Hal ini dibenarkan oleh Dokter Spesialis Anak, Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis, Prof. dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, MKed (Ped), SpA(K), Ph.D (CTM). Menurut Profesor Ayodhia, amat sangat disayangkan jika anak-anak perempuan kita tidak mendapatkan vaksin ini. Terlebih diberikan negara secara gratis dan bertahap.
 
"Jika mengikuti rekomendasi WHO, pemberian imunisasi HPV disarankan diberikan pada perempuan yang belum menikah atau belum aktif secara seksual agar perlindungannya bekerja lebih baik. Banyak penelitian pun menunjukkan bahwa imunisasi HPV pada anak aman dilakukan," sebutnya.
 
 
Saat ditanya apakah vaksin HPV bisa membuat anak menjadi mandul? Prof Ayodhia justru membantahnya karena sampai detik ini belum ada 1 pun penelitian yang menyebutkan hal tersebut. Terlebih vaksin HPV ini justru amat sangat dibutuhkan bagi perempuan yang belum ataupun sudah aktif secara seksual. Karena penularannya sangat massif dan imunisasi tidak hanya mencegah kanker serviks, namun penyakit-penyakit kelamin lainnya yang disebabkan virus HPV seperti kanker penis, anus, tenggorokan, hingga mencegah kutil kelamin. Seram sekali ya, maka itu pemberian vaksin ini sangat disarankan.
 
 
Imunisasi HPV Digratiskan Pemerintah dalam BIAS 2024
Demi mencapai target eliminasi kanker serviks, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada tahun 2023 telah mengukuhkan Rencana Aksi Nasional (RAN) yang terdiri dari empat pilar, dengan Pilar 1 berupa pemberian layanan berisi kegiatan vaksinasi, skrining dan tata laksana. Hal ini dibenarkan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara (Sumut), Drs. Basarin Yunus Tanjung, M.Si
 
 
Basarin mengungkapkan, khusus provinsi Sumut, saat ini capaian imunisasi HPV bagi anak perempuan di kelas 5 SD, pada tahun 2023 baru mencapai 78,5%. Minimnya informasi yang tepat, serta sejumlah kekhawatiran seputar imunisasi HPV, masih menjadi penyebab keengganan masyarakat khususnya orang tua, untuk berpartisipasi dalam program ini. "Inilah mengapa, dibutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak untuk bisa bersama-sama mempercepat capaian imunisasi HPV, guna menekan laju penyebaran kanker serviks serta menjaga kualitas kesehatan generasi kita," jelasnya.
 
Siapa Target Imunisasi HPV di BIAS 2024?
Basarin menambahkan, Kemenkes menargetkan 90% anak perempuan usia 11 dan 12 tahun (kelas 5 dan 6 SD) atau setara. Tak hanya yang bersekolah, paket vaksin HPV lengkap ini juga menyasar anak-anak perempuan yang tidak bersekolah (koordinasi dengan Puskesmas terdekat). Untuk program imunisasi HPV gratis bagi anak sekolah, Kemenkes/Dinkes terintegrasi dengan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS.
 
 
Program BIAS ini didukung MSD Indonesia. Dikatakan Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou dalam sambutannya mengungkapkan, pihaknya percaya, partisipasi aktif masyarakat dalam penerimaan imunisasi HPV merupakan langkah kecil yang berdampak besar bagi kualitas kesehatan masyarakat Indonesia di masa depan. Ditegaskan pula oleh Country Medical Lead MSD Indonesia, dr. Mellisa Handoko Wiyono.
 
dr Mellisa mengimbau kepada para Orangtua dan masyarakat agar lebih peduli dengan kesehatan reproduksi khususnya upaya pencegahan kanker serviks. "Dari sekian banyak kanker, hanya kanker serviks yang ada penangkalnya. Karena itu mari kita sukseskan program pemerintah di BIAS 2024. Apalagi vaksin HPV ini sangat aman dan halal," ungkapnya. 
 
Saya Dukung Imunisasi HPV untuk Cegah Kanker Serviks

Kapan BIAS Tahun 2024 Ini Digelar?
BIAS akan digelar pada bulan Agustus dan November digelar di sekoah yang bekerjasama dengan Puskesmas setempat. Karena itu, Ayah/Bunda jangan sampai ketinggalan mendaftarkan putrinya untuk ikut serta dalam program gratis ini ya. Imunisasi ini dilakukan bertahap, maka penting untuk selalu berkoordinasi dengan stakeholder terkait seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan setempat. Saya berharap, semoga Kemenkes bisa mencapai target yang diharapkan dan semakin luas edukasi pantingnya pencegahan kanker serviks di masyarakat. Amin ya rabbal alamin.
 
Foto Bersama Para Mom dari Blogger Medan

Nah, kalau kalian ada tips untuk mencegah terjadinya kanker serviks? Boleh bagi tipsnya di Kolom Komentar yuk!
 
Ditulis oleh : Sakinah Annisa Mariz

8 comments

  1. Saya ingat terakhir vaksin HPV ini saat masih SMP kelas 2 dari sekolah. Saat itu di sekolah saya sedang ada penyuluhan kesehatan reproduksi dari Puskesmas setempat bekerjasama dengan Centra Mitra Remaja (CMR). Semoga target vaksinasi pencegahan kanker serviks di tahun ini semakin tinggi pencapaiannya dan menjangkau semua anak-anak perempuan baik yang sekolah maupun yang tidak. Amin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya pemerintah sudah terlihat sangat concern sedari dulu ya terhadap upaya pencegahan dengan vaksinasi. Bahkan beberapa puskesmas melakukan upaya jemput bola agar program ini bisa menjangkau anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan formal.

      Delete
  2. Setuju bahwa vaksin ini dibutuhkan remaja perempuan kita di Indonesia kak. Soalnya kasus kanker serviks di Indonesia menduduki peringkat pertama di ASEAN. Vaksin HPV juga efektif mencegah kanker serviks hingga 99.7%

    ReplyDelete
  3. Kutil kelamin atau Kondiloma Akuminata ini lagi marak maraknya. Duh miris. Harusnya sih bisa direm dengan imunisasi HPV yah. Kalo di LN malah sudah wajib vaksin semua anak sekolah tanpa terkecuali karena virus HPV menular dgn banyak cara. Peran aktif ortu dan sekolah juga sih. Selain kampanye anti sex bebas, anti nikah di bawah umur dan dilarang Gonta ganti pasangan, maunya salah satu syarat calon pengantin ada imunisasi ini yaa

    ReplyDelete
  4. Ayo kita dukung program BIAS 2024 ya insyaallah akan diselenggarakan di SD setiap bulan Agustus dan November. Menarik ya materi-materi acaranya, selain mencerahkan, memotivasi peserta yang hadir juga agar ingat tanggung jawab menyampaikan pemberitaan positif tentang imunisasi HPV ini. Mari kita lindungi anak-anak perempuan Indonesia.

    ReplyDelete
  5. Banyak banget manfaat dari imunisasi HPV ini ya kak. Harapan awak semoga program BIAS bisa menjangkau sampai ke pelosok juga ya kak, aamiin

    ReplyDelete
  6. Seram banget denger penyakit dengan penyebab kematian terbesar
    Duh ya Allah lindungi kami dari penyakit ini
    Kuy lah sosialisasikan vaksin hpv ini

    ReplyDelete
  7. sedih ya ternyata penyakit ini jadi sebab kematian wanita terbanyak
    setiap mendengar tentang kanker rasanya sedih sekali
    kebetulan Tante dan kakak kelasku ada yg meninggal karena kanker.
    sedih banget dan salut liat perjuangan mereka
    mudah mudahan penyebaran vaksin memenuhi jadinya bisa mencegah kanker serviks ini

    ReplyDelete

Mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Terima kasih.

Literasi Digital